Diary 05
Mention of Suicide Trigger warning: Konten ini mengandung pembahasan tentang bunuh diri. Disarankan untuk membaca dengan kehati-hatian atau menghindari bacaan ini jika Anda merasa rentan atau terpengaruh secara emosional oleh topik tersebut.
Arsha melirik buku diary yang yang ada di nakas. Dengan enggan dirinya mengambil buku itu. Di baliknya beberapa lembar pertama yang sudah penuh dengan coretan tangannya. Dengan hati-hati, Arsha mengambil sebotol obat zolpidem yang selama ini di simpan nya secara diam diam dari saudara yang lain. Kemudian Arsha membuka lembaran baru pada kertas diary nya dan menuliskan sesuatu dengan serius.
Arsha merasa seperti beban yang selama ini menekan hatinya telah lenyap. Dalam pikirannya, dia sudah menemukan tujuan yang jelas. Meskipun itu bertentangan dengan banyak nya presepsi di keluarganya, namun bagi Arsha, itu terasa seperti jawaban atas semua penderitaan yang telah dia alami.
Dalam beberapa hari terakhir, Arsha terlihat sangat ceria dan penuh semangat. Senyumnya tak henti-hentinya menghiasi wajahnya, dan energi positifnya meluap seperti api yang berkobar-kobar. Baginya, rasanya seolah-olah semua beban telah terangkat dari pundaknya, dan dia merasa bebas untuk melangkah menuju tujuan terakhirnya.
Arsha menyadari bahwa dia berada dalam fase kembang api. Ini adalah saat di mana dia ingin bersinar terang sebelum akhirnya redup dan menghilang selamanya. Meskipun pikiran ini mungkin mengejutkan dan menakutkan bagi banyak orang, bagi Arsha, itu memberikan rasa lega dan ketenangan. Baginya, berpulang untuk bertemu dengan Kinara adalah akhir yang diinginkan dari perjalanan hidupnya yang penuh penyesalan.
“Kin, I hope this sleep is my last.”