Good Ending
Hidup terus berjalan, walaupun dunia mu runtuh. Mencoba menerima, justru lebih baik daripada membuangnya. Jevanka belajar banyak hal tentang kedatangan dan kepergian seseorang dalam hidupnya.
Terkadang Jevanka lupa, bahwa apa yang terjadi di semesta ini sudah ada yang mengatur.
Terkadang Jevanka juga lupa, karena asyik bersedih dia melewatkan banyak hal bahagia yang harusnya di nikmati.
Terkadang Jevanka juga lupa, karena sibuk mengeluh dirinya tidak menyadari bahwa banyak hal yang sepatutnya di syukuri.
Di depan nisan mamanya, Jevanka menjadi paham. Yang pergi biarlah pergi, yang tinggal sudah seharusnya di jaga.
Nathaniel membenarkan kacamata hitam yang bertengger di batang hidungnya, lengannya merengkuh tubuh Jevanka dan mengajaknya berlalu dari sana.
Semua sudah selesai, dan tidak ada hal yang perlu di sesali.
batin Jevanka
“Bi, aku mau Sacher Torte. Nanti makan itu yaaa?” rengek Nathaniel pada Jevanka.
Jevanka tersenyum, “hemm, tapi ganti baju dulu. Masa mau ke restoran pake baju item-item gini. Ntar di kira mafia lagi.”