Top gombal women

Iya Keira kaget. Beneran sekaget itu waktu liat Haikal dan Anan udah duduk tenang di sofa ruang tamu rumahnya.

Tadi Keira tuh lagi ngajarin Keenan garap tugas Biologi, jadi dirinya ga liat kalau banyak notifikasi di ponsel yang beneran nyepam banget. Dari yang penting, sampe ga penting penting amat.

“Kalian berdua kok bisa tau rumah gue? Nanya ke siapa?” tanya Keira menemani keduanya. Keenan beranjak ke dapur, dirinya sebagai tuan rumah dengan mandiri ingin mengambilkan Haikal dan Anan air minum.

“Nanya Jisel.” jawab Haikal singkat, “buset, rumah lo lumayan gede juga ya Kei.” puji Haikal dan mengedarkan pandangan ke sekeliling rumah.

Keira mengangguk mengiyakan, dan pandangannya beralih pada Anan yang sedari tadi terlihat fokus dengan ponselnya. “Lo kenapa juga ikut?” tanya Keira kepada Anan.

Anan melirik Keira sebentar, dan berpaling pada Haikal. “Ga ada, pengen jalan-jalan doang.” jawabnya padat.

Haikal tersenyum kecil, dirinya mentertawakan gengsi Anan yang cukup besar.

“Kak Haikal, kak Anan, adanya es teh manis doang ya. Maaf kalo gabisa siapin yang lebih.” ucap Keenan sembari membawa nampan yang berisi dua gelas es teh yang baru saja di buatnya.

“Eh santai aja kali, kita kan bukan presiden juga.” ujar Haikal berkelakar.

“Ini kalian berdua langsung dari rumah ke sini?” tanya Keenan lagi, dan memposisikan duduk di samping Keira. “Gila kaget banget gue waktu mas Bima tadi bilang ada cowo yang nyariin kak Keira. Gue kira kak Keira beneran udah ada pacar. Ternyata kalian berdua toh.” sambungnya panjang lebar.

Keira melirik Keenan, “kenapa kaget banget coba? Kaya hal aneh aja kalo gue punya pacar.”

“Ya aneh lah, lo kan nolep.” jawab Keenan langsung, membuat darah Keira mendidih.

“Ni anak, sana lu pergi!” perintah Keira kasar, menyisakan tawa Keenan yang senang berhasil menggoda Keira.

“Ini di rumah lo cuma sama Keenan, sama kakak lo yang pertama itu doang Kei?” tanya Haikal, begitu Keenan pergi dari sana.

Keira menggeleng, “nggak juga sih sebenernya. Masih ada kak Adit, sama ayah. Dan mas Bima tuh sebenernya udah nikah, dan punya istri. Jadi dia sama istrinya punya rumah sendiri. Mereka berdua kesini juga karena ada urusan.” jelas Keira.

Anan mengedarkan pandangannya pada seluruh sudut rumah, “ga ada foto keluarga.” gumam nya pelan.

“Hah?”

“Apaan?” sahut Haikal.

“Nggak, tadi kayanya gue denger Anan ngomong.” kata Keira kemudian.

“Ga penting.”

'Ye, biasa aja kali.'

“Jadi lo kesini cuma mau tau rumah gue doang kah?” tanya Keira kemudian, beralih ke topik utama.

“Iya, gabut juga sih sebenernya.” jawab Haikal jujur.

“Lo tuh anaknya emang ga bisa diem ya, ada aja tingkah lo yang harus gerak ini lah, itu lah.”

“Ya gapapa. Itu kan bukan hal buruk juga. Nah berhubung gue udah ke rumah lo nih, kapan-kapan ayo main ke rumah kita.”

“Rumah kita?” tanya Keira balik, kaget.

“Rumah gue deng, anjir ngakak kenapa gue bilang rumah kita ya?” Haikal mencoba untuk klarifikasi.

“Kaget gue anjir, soalnya ga mempan kalo itu tadi lo jadiin gombalan.”

“Yah, padahal gue udah belajar mati-matian buat flirting ke cewe.”

“Belajar dari siapa sih? Kurang ahli nih yang ngajarin lo kayanya.”

“Hahahaha, iya kayanya. Terus gimana dong?”

“Belajar lah sini dari gue, gue top gombal women.” ujar Keira kemudian, menanggapi lelucon Haikal.